Assalamualaikum matholic semua!
Pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi pembahasan mengenai transformasi. Namun jangan salah, pembahasan transformasi kali ini tidak seperti pembahasan sebelumnya mengenai soal latihan transformasi kelas 7 atau soal latihan transformasi. Namun transformasi kali ini adalah transformasi dengan matriks tertentu. Penasaran, langsung saja kita bahas dan semoga bermanfaat!
Mari kita jadikan matematika sebagai pelajaran yang menarik dan menyenangkan...
Pages - Menu
▼
Pages - Menu
▼
Sunday, 30 October 2016
Saturday, 22 October 2016
Selamat Hari Santri
Jika seseorang hanya bisa dianggap santri jika pernah mondok, maka bisa d bilang saya menjadi salahsatu yang tidak berhak atas gelar mulia ini.
Sampai hari ini, boleh dibilang saya ndak pernah mondok di pesantren. Paling banter mungkin adalah ikut kegiatan pesantren kilat pas bulan ramadhan saat masih sekolah dulu....itupun paling cuma seminggu...
Jaman dulu kata santri, pesantren, nyantri dan sejenisnya adalah kata sakral yg walaupun tidak asing di telinga, tapi cukup untuk menggetarkan hati saya. Bagaimana tidak, seorang dengan gelar santri bagi saya adalah seorang yg paripurna atau setidaknya mereka yang meretas jalan menuju keagungan akhlak.
Setiap hari mereka bergelut dengan ke esaan, ke ilahian, dan pemurnian jiwa. Bahkan seringkali teman-teman saya yang berkesempatan menjadi santri menceritakan tentang keajaiban karomah guru-guru mulia mereka. Menjadi "saksi mata" berbagai peristiwa seperti itu adalah sebuah kemewahan.
Ah....sering iri juga jika mendengar cerita-cerita mereka. Namun, rasa itu sedikit terobati dengan kesediaan mereka menjadi kawanku. Berada diantara santri-santri seperti mereka mebuat saya merasa damai, merasa tercerahkan, bahkan kadang merasa sedang menjadi santri yang sedang belajar.....belajar hal hal baik tentang hidup ini dari mereka si "santri beneran"....yah....saya sangat senang sekali...biarpun dikata santri KW...ha2
Hari ini, ijinkan saya mengucapkan selamat kepada kalian....para santri....kawan-kawanku...walaupin saya sangat tahu bahwa kalian tidak membutuhkan ucapan atau pengharagaan seperti ini. Namun saya sangat percaya bahwa kalian layak untuk mendapatkanya...
Selamat hari santri
Dari kawanmu...santri KW yang ingin selalu belahae darimu....
Tulisan dari Mr. Aris Kurniawan
Flying Colours, Ketika Ketidakmungkinan Terjadi
Diceritakan seorang gadis dari keluarga sederhana bernama Sayaka Kudo. Mulai kecil Sayaka tidak memiliki seorangpun teman di sekolah dan terkadang dia menjadi sasaran bullying oleh temannya. Sehingga dia seringkali pindah dari sekolah satu ke sekolah yang lain. Ketika perjalanan pulang bersama ibunya, Sayaka tertarik dengan salah satu sekolah yang bernama Minglan Girl School. Karena sayang sekali dengan anaknya, sang ibupun menyetujui keinginan Sayaka.
Tidak seperti sekolah-sekolah lainnya, Sayaka mendapatkan banyak teman di Minglan Girl School. Diapun terlihat bahagia dan menikmatinya. Namun demikian seiring bertambahnya waktu Sayaka tumbuh menjadi remaja yang hanya suka menghabiskan waktu untuk bersenang-senang bersama temannya dan nilainya selalu bermasalah. Seringkali ibu Sayaka dipanggil oleh walikelas perihal kenakalannya, seperti kasus merokok.
Melihat hal tersebut, ibunya merasa sangat sedih namun dia selalu berpikir positif kepada putrinya. Ditambah lagi dengan sikap ayah Sayaka yang selalu tidak adil terhadap putrinya tersebut ketimbang anak laki lakinya yang bernamaRyuuta, Akhirnya diapun menyarakan kepada Sayaka untuk mencoba konsultasi di sebuah bimbingan belajar mengenai pendidikannya dan ditempat itulah Sayaka mulai mendapatkan semangatnya yang telah hilang.
Di tempat Bimbingan Belajarnya yang baru, dia bertemu tutor hebat yang bernama Tsubota. Mr. Tsubota menyarankannya untuk mengikuti tes ujian Universitas Keio. Meskipun awalnya dia menolak karena menganggap hal tersebut adalah hal mustahil, namun berkat arahan dari Mr. Tsubota akhirnya menyetujuinya. Selain itu, cara berpikir Mr. Tsubota yang selalu positif dengan semua kejadian yang ada membuat Sayaka tambah percaya bahwa dia mampu menembus Keio University. Diapun menjadi giat dan menambah jam belajarnya di bimbingan belajar tersebut.Akhir cerita, setelah melalui perjalanan belajar yang panjang dan melelahkan, akhirnya Sayaka diterima di Keio University.
Bagi penulis, film ini recommended sekali untuk para orang tua dan guru. Karena melalui film ini kita diajarkan bagaimana melihat seorang anak atau seorang siswa dari sudut pandang yang berbeda. Karena, bagaimanapun kurangnya seorang anak atau siswa pasti dia memiliki sebuah harapan atau cita-cita meskipun itu kecil sekali dan menjadi tugas kita para orang tua dan guru untuk memperbesar hal tersebut. Bagaimana menurut pendapat pembaca sekalian?
Pembahasan Uji KMNR 12 Kelas 9
Asasalamualaikum matholic semua!
Pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi mengenai pembahasan uji KMNR 12 setelah pada kesempatan sebelumnya penulis juga telah memposting mengenai pembahasan uji KMNR 12 kelas 7-8 . Semoga dapat digunakan sebagai bahan belajar dan latihan. Semoga bermanfaat!
Wednesday, 19 October 2016
Soal Dan Pembahasan Pangkat Tak Sebenarnya Komplit
Assalamualaikum matholic semua! Pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi soal dan pembahasan mengenai pangkat tak sebenarnya. Pangkat tak sebenarnya merupakan bilangan berpangkat yang meliputi pangkat negatif, nol, maupun pangkat pecahan. Pada pembahasan pangkat tak sebenarnya ini sedikit banyak kita akan berhubungan dengan konsep bentuk aljabar. Karena kompleksnya dan sangat bervariasinya bentuk soal, maka materi satu ini menjadi salah satu materi yang tergolong susah. Melalui postingan ini semoga kalian yang kesulitan atau membutuhkan soal dan pembahasan tentang pangkat tak sebenarnya dapat berguna. Semoga bermanfaat!
Monday, 10 October 2016
Kisah Inspiratif Dibalik UN matematika 2016
Kebanyakan dari kita, berpikir bahwa siswa yang berprestasi dalam bidang akademik bagaikan sebuah mutiara yang terpendam. Siswa tersebut dapat membanggakan kedua orang tuanya, membawa nama baik sekolahnya, dan menjadi buah bibir di khalayak umum. Tidak heran, jika di sekolah terdapat siswa yang memiliki kelebihan dalam hal akademik, mereka sangat mengopeni sekali siswa tersebut dan selalu memberikan fasilitas lebih kepada mereka. Kenyataan tersebut yang kemudian menggiring opini publik bahwa sekolah yang baik jika sekolah tersebut menghasilkan siswa yang berprestasi dalam bidang akademik.
Realitanya, di sekolah manapun pasti terdapat pula siswa yang kurang berprestasi seperti kurang memiliki minat belajar, sering mendapat remidi, prestasi akademik rendah, atau sering membuat onar di dalam kelas. Yang kemudian menjadi pertanyaan, bagaimana kita menyikapi siswa yang seperti demikian? Apakah membiarkannya begitu saja atau menegur dan memarahinya terus-menerus? Tentu saja tidak demikian. Kita sebagai seorang pendidik tentu harus bersikap adil, proporsional, dan bijaksana. Karena siswa demikian memang membutuhkan perhatian yang ekstra. Selain itu siswa tersebut tidak selamanya tidak berprestasi. Salah satu contoh siswa tersebut adalah murid kelas 9 penulis.
Sebut saja namanya adalah Rio, dia adalah salah satu siswa di sekolah tempat penulis mengajar. Sehari-hari, Rio dikenal sebagai anak yang baik dan hampir tidak pernah melakukan pelanggaran sekolah atau asrama. Akan tetapi Rio adalah anak yang memiliki kekurangan dalam bidang akademik, terutama pelajaran matematika. Parahnya lagi dia termasuk lima besar siswa dengan kemampuan matematika yang kurang di angkatannya. Dalam kegiatan belajar mengajar matematika, yang dapat dia lakukan hanya dapat mencatat soal latihan yang sudah dibahas didepan kelas, karena dia sama sekali tidak paham mengenai maksud dari pelajaran tersebut.
Yang membuat penulis cukup apresiasi kepada Rio, meskipun dia tidak bisa matematika dia tidak menunjukkan ekspresi negatif akan pelajaran tersebut. Hal tersebut terlihat ketika penulis memberikan tugas matematika, dia tidak pernah mengabaikannya. Dia selalu mengumpulkan tugas tersebut tepat pada waktunya. Bahkan, ketika penulis mengumumkan daftar siswa yang belum mengikuti remidial atau siswa yang belum mengumpulkan tugas di akhir semester, dia tidak pernah masuk kedalam daftar tersebut dikarenakan rajinnya dalam mengumpulkan tugas dan aktifnya dia mengikuti kegiatan remidial.
Ujian Akhir Nasional 2016 semakin dekat, kulihat ada yang berbeda dari Rio. Jika biasanya dia terlihat aktif, akhir-akhir ini dia semangatnya mulai menurun. Beberapa kali dia tercatat absen ketika kegiatan pembelajaran. Selain itu, ketika pada try out ke 9 dia kedapatan penulis mencontek ketika mata pelajaran matematika. Melihat hal tersebut penulis berusaha mendekatinya. Penulis mencoba menanyakan alasan mengapa dia mencontek. Kemudian dia menjelaskan bahwa dia begitu tertekan dengan atmosfir ujian. Ujian seakan-akan menekan dan menghantui dirinya yang sangat kurang dalam mata pelajaran matematika. Dia mengatakan bahwa dia juga ingin mendapatkan nilai matematika yang layak seperti temannya. Setelah mendengar semua itu, penulis kemudian memberinya sebuah nasehat.
"Kecemasan dalam ketika akan menghadapi ujian adalah sebuah modal yang besar untuk sukses dalam ujian tersebut. Mengapa demikian, karena melalui kecemasan itu kita jadi merasa bahwa kita adalah bagian dari hal tersebut, sehingga kita akan berusaha lebih keras untuk menggapainya. Untuk masalah kekurangan dalam matematika itu bukanlah alasan kita untuk menyerah, karena kelemahan yang ada pada diri kita sebenarnya sebuah potensi besar dan sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Kekurangan tersebut membuat kita memiliki spirit dan kemauan keras untuk selalu berdoa yang jauh lebih besar daripada orang lain untuk melawan kekurangan kita tersebut. Spirit kita dan doa kita itu adalah sebuah kelebihan melebihi kecerdasan ataupun lainnya. Maka, jika terdapat tembok yang kokoh dihadapmu kamu harus pukul tembok tersebut hingga hancur."
Setelah mendengar penjelasan penulis, diapun mengangguk dan terdiam.
Seminggu sebelum ujian nasional Rio meminta les kepada penulis. Dalam les tersebut dia terlihat antusias dan serius, meskipun kadang-kadang dia mengeluhkan akan tensi ujian yang menyiksanya. Maklum Rio adalah siswa SMP yang masih labih seperti halnya siswa SMP lainnya. Selain itu dia juga berusaha mengulang pelajaran tersebut malam harinya hingga pukul 23.30, meskipun esoknya dia harus bangun pukul 04.00 untuk sholat shubuh. Kesemuanya itu kuketahui dari teman-temannya. Sehari sebelum UN penulis berjanji kepada Rio akan mentraktir bulgogi (makanan Jepang) jika dia berhasil mendapatkan nilai minimal 8,00. Dal hati penulis sempat berkata mungkin peluangnya cukup kecil untuk mendapatkannya mengingat 3 tahun terakhir soal UN matematika memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi.
Kuasa Allah memang mengalahkan segalanya, termasuk prediksi dan perhitungan manusia. Hari yang dinanti nantipun tiba, yakni hari pengumuman hasil ujian nasional 2016. Ketika mendengar pengumuman UN telah sampai ke sekolah, penulis bergegas melihatnya. dari daftar tersebut, nama pertama yang kulihat bukanlah nama siswa yang selalu mendapatkan nilai 10 ketika try out matematika, namun Rio. Begitu terkejut sekaligus senang ketika melihat skor 8.25 untuk mata pelajaran matematika. Terkejut karena masih tidak percaya bahwa Rio dapat memperoleh nilai setinggi itu dan senang karena akhirnya penulis dapat membuktikan bahwa siswa yang tidak bisapun juga dapat berhasil. Dari kejadian ini, penulis semakin yakin bahwa kesuksesan itu bukan hanya dimiliki oleh orang yang pandai, kuat, atau memiliki potensi lainnya. Namun kesuksesan terjadi jika kita mau berdoa bersungguh sungguh dan mau menghancurkan tembok terjal dalam dirinya. Don't Stop Until You Hit The Wall!!!
Realitanya, di sekolah manapun pasti terdapat pula siswa yang kurang berprestasi seperti kurang memiliki minat belajar, sering mendapat remidi, prestasi akademik rendah, atau sering membuat onar di dalam kelas. Yang kemudian menjadi pertanyaan, bagaimana kita menyikapi siswa yang seperti demikian? Apakah membiarkannya begitu saja atau menegur dan memarahinya terus-menerus? Tentu saja tidak demikian. Kita sebagai seorang pendidik tentu harus bersikap adil, proporsional, dan bijaksana. Karena siswa demikian memang membutuhkan perhatian yang ekstra. Selain itu siswa tersebut tidak selamanya tidak berprestasi. Salah satu contoh siswa tersebut adalah murid kelas 9 penulis.
Sebut saja namanya adalah Rio, dia adalah salah satu siswa di sekolah tempat penulis mengajar. Sehari-hari, Rio dikenal sebagai anak yang baik dan hampir tidak pernah melakukan pelanggaran sekolah atau asrama. Akan tetapi Rio adalah anak yang memiliki kekurangan dalam bidang akademik, terutama pelajaran matematika. Parahnya lagi dia termasuk lima besar siswa dengan kemampuan matematika yang kurang di angkatannya. Dalam kegiatan belajar mengajar matematika, yang dapat dia lakukan hanya dapat mencatat soal latihan yang sudah dibahas didepan kelas, karena dia sama sekali tidak paham mengenai maksud dari pelajaran tersebut.
Yang membuat penulis cukup apresiasi kepada Rio, meskipun dia tidak bisa matematika dia tidak menunjukkan ekspresi negatif akan pelajaran tersebut. Hal tersebut terlihat ketika penulis memberikan tugas matematika, dia tidak pernah mengabaikannya. Dia selalu mengumpulkan tugas tersebut tepat pada waktunya. Bahkan, ketika penulis mengumumkan daftar siswa yang belum mengikuti remidial atau siswa yang belum mengumpulkan tugas di akhir semester, dia tidak pernah masuk kedalam daftar tersebut dikarenakan rajinnya dalam mengumpulkan tugas dan aktifnya dia mengikuti kegiatan remidial.
Ujian Akhir Nasional 2016 semakin dekat, kulihat ada yang berbeda dari Rio. Jika biasanya dia terlihat aktif, akhir-akhir ini dia semangatnya mulai menurun. Beberapa kali dia tercatat absen ketika kegiatan pembelajaran. Selain itu, ketika pada try out ke 9 dia kedapatan penulis mencontek ketika mata pelajaran matematika. Melihat hal tersebut penulis berusaha mendekatinya. Penulis mencoba menanyakan alasan mengapa dia mencontek. Kemudian dia menjelaskan bahwa dia begitu tertekan dengan atmosfir ujian. Ujian seakan-akan menekan dan menghantui dirinya yang sangat kurang dalam mata pelajaran matematika. Dia mengatakan bahwa dia juga ingin mendapatkan nilai matematika yang layak seperti temannya. Setelah mendengar semua itu, penulis kemudian memberinya sebuah nasehat.
"Kecemasan dalam ketika akan menghadapi ujian adalah sebuah modal yang besar untuk sukses dalam ujian tersebut. Mengapa demikian, karena melalui kecemasan itu kita jadi merasa bahwa kita adalah bagian dari hal tersebut, sehingga kita akan berusaha lebih keras untuk menggapainya. Untuk masalah kekurangan dalam matematika itu bukanlah alasan kita untuk menyerah, karena kelemahan yang ada pada diri kita sebenarnya sebuah potensi besar dan sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Kekurangan tersebut membuat kita memiliki spirit dan kemauan keras untuk selalu berdoa yang jauh lebih besar daripada orang lain untuk melawan kekurangan kita tersebut. Spirit kita dan doa kita itu adalah sebuah kelebihan melebihi kecerdasan ataupun lainnya. Maka, jika terdapat tembok yang kokoh dihadapmu kamu harus pukul tembok tersebut hingga hancur."
Setelah mendengar penjelasan penulis, diapun mengangguk dan terdiam.
Seminggu sebelum ujian nasional Rio meminta les kepada penulis. Dalam les tersebut dia terlihat antusias dan serius, meskipun kadang-kadang dia mengeluhkan akan tensi ujian yang menyiksanya. Maklum Rio adalah siswa SMP yang masih labih seperti halnya siswa SMP lainnya. Selain itu dia juga berusaha mengulang pelajaran tersebut malam harinya hingga pukul 23.30, meskipun esoknya dia harus bangun pukul 04.00 untuk sholat shubuh. Kesemuanya itu kuketahui dari teman-temannya. Sehari sebelum UN penulis berjanji kepada Rio akan mentraktir bulgogi (makanan Jepang) jika dia berhasil mendapatkan nilai minimal 8,00. Dal hati penulis sempat berkata mungkin peluangnya cukup kecil untuk mendapatkannya mengingat 3 tahun terakhir soal UN matematika memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi.
Kuasa Allah memang mengalahkan segalanya, termasuk prediksi dan perhitungan manusia. Hari yang dinanti nantipun tiba, yakni hari pengumuman hasil ujian nasional 2016. Ketika mendengar pengumuman UN telah sampai ke sekolah, penulis bergegas melihatnya. dari daftar tersebut, nama pertama yang kulihat bukanlah nama siswa yang selalu mendapatkan nilai 10 ketika try out matematika, namun Rio. Begitu terkejut sekaligus senang ketika melihat skor 8.25 untuk mata pelajaran matematika. Terkejut karena masih tidak percaya bahwa Rio dapat memperoleh nilai setinggi itu dan senang karena akhirnya penulis dapat membuktikan bahwa siswa yang tidak bisapun juga dapat berhasil. Dari kejadian ini, penulis semakin yakin bahwa kesuksesan itu bukan hanya dimiliki oleh orang yang pandai, kuat, atau memiliki potensi lainnya. Namun kesuksesan terjadi jika kita mau berdoa bersungguh sungguh dan mau menghancurkan tembok terjal dalam dirinya. Don't Stop Until You Hit The Wall!!!
Pembahasan Uji Coba KMNR 12 Kelas 7-8
Assalamualaikum matholic semua!
Pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi tentang pembahasan uji coba KMNR 12 kelas 7-8 yang telah selesai dilaksanakan serentak pada tanggal 29 September 2016. Semoga bermanfaat!
Pada kesempatan kali ini penulis ingin berbagi tentang pembahasan uji coba KMNR 12 kelas 7-8 yang telah selesai dilaksanakan serentak pada tanggal 29 September 2016. Semoga bermanfaat!
Sunday, 9 October 2016
Soal Persamaan Lingkaran Yang Sulit
Asssalamualaikum matholic, mungkin rekan rekan semua bertanya mengapa judul diatas diberi nama ''sulit''? Hal ini dikarenakan untuk menyelesaikan soal tersebut diperlukan 4 langkah menyelesaikannya. Penasaran dan tidak percaya? Langsung saja kita selami.
Saturday, 8 October 2016
Soal UTS Matematika Kelas 9 Tahun 2016
Assalamualaikum matholic semua!
Pada postingan kali ini, penulis ingin berbagi soal UTS matematika kelas 9, sebagai acuan belajar kalian semua. Semoga bermanfaat! Soal dapat diunduh disini
Pada postingan kali ini, penulis ingin berbagi soal UTS matematika kelas 9, sebagai acuan belajar kalian semua. Semoga bermanfaat! Soal dapat diunduh disini