Pages - Menu

Pages - Menu

Saturday, 14 June 2014

Tips Mengajar Matematika Bagi "MathPhobia"

Sumber gambar: www.kaskus.co.id
Sebagai mata pelajaran yang kurang diminati oleh banyak siswa, matematika menempati rating terendah di hati banyak siswa. Pola belajar yang monoton dan objek belajar yang terbatas menjadikan pelajaran ini terasa tidak begitu digunakan. Hal tersebut diperparah dengan pola pemberian tes yang membuat mereka seolah-olah tidak akan pernah bisa matematika.



Disisi lain, matematika merupakan pelajaran yang sangat penting. Sebagai pelajaran yang mengedepankan proses bernalar, matematika melatih kemampuan berpikir dan bernalar dalam memecahkan masalah. Selain itu, penurunan rumus-rumus matematika digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengatasi hal tersebut, kita sebagai guru harus melakukan inovasi-inovasi ketika mengajar matematika, terutama kepada siswa yang merasa anti dengan matematika. Berikut ini adalah tips mengajar matematika siswa "Mathphobia".

1. 1/3 Belajar 2/3 Motivasi
Bagi siswa yang membenci matematika, hal pertama yang dia butuhkan adalah keyakinan bahwa dia bisa belajar matematika seperti teman temannya yang lain. Agar memperoleh keyakinan tersebut, seorang guru matematika sebaiknya lebih memberikan motivasi daripada mengajarkan matematika panjang lebar. Berikanlah motivasi-motivasi kepada mereka, baik dalam bentuk cerita, atau memberitahukan hal hal unik seputar matematika, atau hal yang lain. Disela sela kita memberikan motivasi tersebut kita sisipi dengan memberikan materi matematika. Dengan begitu, siswa yang tidak menyukai matematika tidak bosan dan ada suatu kesan bagi mereka tentang pelajaran matematika.

2. Berikan yang Mudah, Kalau Perlu yang Dasar
Belajar matematika bagi siswa yang mathphobia tidak seperti mengajar kelas persiapan UN yang harus kejar target SKL. Namun mengajarkan matematika kepada mereka diperlukan ketelatenan dan keuletan, salah satunya adalah dalam memberikan pemahaman semudah mungkin dan diikuti soal latihan yang sangat mudah sekali. Dengan demikian, cepat atau lambat mereka akan tertarik dan antusian terhadap matematika. kalau mereka sudah merasa demikian, sangat mudahlah kita mengajar matematika untuk mereka.

3. Game atau Ice Breaking
Hal ketiga ini tidak kalah pentingnya. Siapapun orangnya, siswa ataukah mahasiswa memilikikecenderungan untuk bosan dalam mendengarkan penjelasan ketika memasuki menit ke lima belas. Hal ini adalah sesuatu yang sangat lumrah dalam diri manusia. Sehingga kita memerlukan suatu ice breaking atau game. Ice breaking dan game diperlukan sebagai penghilang kepenatan siswa dalam proses belajar. Ice breaking dapat dalam bentuk nyanyian yang dimodifikasikan dan gerakan tangan dan kaki. Sedangkan game adalah game game matematika sederhana, seperti korek api atau menenbak bilangan yang hilang.

4. Tautkan Dengan Hal Nyata
Berdasarkan pengalaman penulis mengajar, salah satu alasan mengapa siswa tidak suka matematika adalah matematika terlihat abstrak. Mereka berpikir bahwa matematika adalah sekumpulan angka dan simbol. Kemudian mereka  menyimpulkan bhwa mateamatika adalah pelajaran yang tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kita ingin mereka mau belajar matematika, kita harus dapat menepis anggapan ini. Cara menenpisnya adalah dengan membumikan matematika. Artinya, matematika dibuat sedemikian rupa sangat dekat dengan mereka. Kita dapat membuat setiap konsep matematika adalah sebuah permasalahan dalam kehidupan kita.

No comments:

Post a Comment