Sumber: |
1. Berikanlah Motivasi atau Kisah Inspiratif Sebelum Memulai Pelajaran
Beberapa dari siswa masih menganggap belajar bukanlah sesuatu keharusan atau sesuatu yang penting. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya siswa yang tidak mengetahui manfaat dari mereka belajar. Selain itu, ketika siswa melakukan pembelajaran di kelas memiliki motif yang berbeda beda, mulai yang terpaksa belajar karena paksaan orang tua hingga belajar karena mereka merasa perlu. Seorang guru perlu memberikan pengantar sebelum memberikan pelajaran melalui pemberian informasi menarik seputar materi yang akan diajarkan atau kisah inspiratif yang dapat memotivasi anak. Melalui perlakuan demikian, diharapkan dapat memantik semangat siswa untuk belajar dan mencegah hal- hal yang tidak diinginkan, seperti tidur ketika pelajaran, gaduh di kelas, atau melakukan hal hal yang tidak diinginkan lainnya.
2. Berikan Penyegaran di Sela-Sela Pelajaran
Berdasarkan beberapa tulisan dari banyak sumber, manusia normal dapat berkosentrasi antara 30 - 60 menit (http://log.viva.co.id/news/read/357830-berapa-lama-otak-bisa-berkonsentrasi-). Selebihnya daripada itu, manusia tidak dapat fokus dalam menerima informasi yang diberikan, begitu pula dengan siswa, kebanyakan dari mereka terlihat tidak fokus dalam menerima pelajaran di kelas ketika menit ke 30. Hal tersebut terlihat dari raut muka dan tingkah laku mereka, seperti merasa bosan, murung, atau bahkan mengantuk dan kemudian tertidur. Di sisi lain, kita dituntut untuk mengajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, seorang guru atau pengajar harus tampil semenarik mungkin,
misalnya dengan membuat ice breaker, humor-humor kecil, atau permainan permainan menarik. dengan demikian, seorang siswa yang mulai tidak fokus, kembali berkosentrasi dan siap menerima
pelajaran kembali karena sudah menerima penyegaran.
3. Mengajarlah Dengan Memperhatikan Gaya Belajarnya
Setiap siswa memiliki kecenderungan dalam belajar yang berbeda beda. Ada siswa yang mudah memahami pelajaran melalui media yang dapat dia lihat seperti melihat video atau mendengarkan penjelasan guru, ada yang melalui media-media yang dapat ditangkap telinga seperti radio dan tape racorder, dan ada juga yang lebih memahami pelajaran dengan melalui gerakan gerakan. Berdasarkan hal tersebut, seorang guru harus memahami karakter belajar seorang siswanya. Salah satunya adalah ketika mengajar, seorang guru tidak harus bertumpu terhadap satu gaya belajar saja. Misalkan, seandainya seorang guru hanya ceramah dalam memberikan materi pelajarannya, maka dia hanya menguntungkan siswa yang memiliki gaya belajar melihat (visual), namun metode tersebut membuat bosan dan susah ditangkap oleh siswa yang memiliki gaya belajar mendengar (auditory) dan kinestetik. Jika sebuah kelas yang kita ajar itu memiliki karakter siswa yang heterogen, maka kita dapat mengkombinasikan metode pembelajaran kita yang mencakup gaya belajar visual, auditory, dan kinestetik. Dengan demikian, kebosanan siswa yang berujung pada masalah tidur di kelas bisa dikurangi.
4. Mengajarlah dengan Tempo "Naik Turun".
Mengajar dengan tempo naik turun disini berarti ketika kita mengajar adakalanya kita serius dalam pemberian materi, namun adakalanya kita santai. Santai dimaksudkan untuk memberikan waktu istirahat sejenak setelah mereka berfikir dan menerima materi. Berikanlah waktu sekitar 5 menit kepada mereka untuk melakukan aktifitas kecil lainnya, seperti berbicara dengan temannya atau minum. kemudian kita arahkan kembali kepada materi yang sedang kita ajarkan. Dengan demikian mereka tidak sampai mengantuk atau tertidur ketika kegiatan belajar mengajar.
5. Buatlah Evaluasi yang Menarik.
Test tulisan adalah jenis test yang sering kita gunakan untuk mengukur sejauh mana siswa kita mampu menyerap metri pelajaran. Test seperti ini sangat baik dan praktis digunakan dalam pembelajaran. Namun adakalanya kita memerlukan jenis evaluasi lain. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kebosanan mereka. Berdasarkan pengalaman penulis ketika mengajar, memberikan test dengan cara yang sama kepada siswa membuat mereka bosan dan bahkan pernah terjadi siswa tertidur ketika test berlangsung. Kadang kala, buatlah test dalam bentuk lain, seperti dalam bentuk cerdas cermat, game strategi, atau lisan.
Tinps yang sangat bagus...terima kasih saya senang berkunjung di blog anda
ReplyDeleteTips ini sangat sangat bermanfaat jangan lupa mampir juga kesini hehe
http://seputarkomentar.blogspot.com/
Tinps yang sangat bagus...terima kasih saya senang berkunjung di blog anda
ReplyDeleteTips ini sangat sangat bermanfaat jangan lupa mampir juga kesini hehe
http://seputarkomentar.blogspot.com/
terimakasih, sudah sharing tip's ttg nengatasi anak yg suka tidur di kelas ( dari http://anitanet.staff.ipb.ac.id)
ReplyDelete