Prisma merupakan salah satu bangun ruang (plane). Prisma tergolong dalam bangun ruang sisi datar dikarenakan bentuk semua bidangnya yang datar. Ciri yang mencolok pada prisma daripada bangun ruang yang lain adalah pada prisma, sisi alas dan sisi atasnya selalu berbentuk dan berukuran sama dan sejajar. Berikut ini adalah beberapa hal-hal yang perlu diperlukan ketika mempelajari prisma:
1. Belajarlah dan dalami konsep dasar prisma terlebih dahulu
Dalam mempelajari geometri, kebanyakan dari kita selalu berpikir mengenai rumus dan rumus.
Ketika kita ditanya kenapa kamu tidak bisa mendapatkan nilai ulangan yang bagus, kita
selalu menjawab "saya lupa rumusnya". Sehingga, terbayang dalam benak kita bahwa belajar
geometri selalu identik dengan rumus-rumus dan harus menghafal rumus-rumus. Hal demikian
sebenarnya kurang tepat, karena objek-objek dalam geometri, dapat kita peroleh melalui
pemahaman dan pengamatan yang mendalam mengenai objek geometri tersebut. Begitu pula
dengan prisma, kebanyakan dari kita menganggap bahwa prisma hanya memiliki alas berbentuk
segitiga atau segi segi lain yang bentuknya kurang beraturan. Berdasarkan pengalaman penulis
ketika mengajar, ketika penulis menanyakan apakah kubus dan balok termasuk kedalam bagian
prisma, kebanyakan dari mereka menjawab bahwa kubus dan balok bukan merupakan prisma dan
termasuk bangun ruang tersendiri. Berdasarkan fakta demikianlah, sebelum kita menyelesaikan
permasalahan mengenai prisma yang melibatkan perhitungan-perhitungan matematisnya, kita
perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu prisma dan bagaimana karakteristik dari prisma.
2. Kenali alas prisma dari berbagai sisi
Hal ini cukup penting, karena tidak semua prisma selalu memposisikan bidang alas dan bidang
atas selalu dibawah atau diatas, tetapi ada pula prisma dengan bidang alas yang berada di samping,
seperti gambar di bawah ini!
Jika kita tanyakan kepada siswa mengenai bentuk alas dari prisma, mayoritas dari mereka
menjawab bahwa persegi. Jawaban demikian dikarenakan kebanyakan dari mereka menganggap
bahwa bidang alas adalah bidang yang berada di posisi bawah. Untuk menghilangkan konsep yang
kurang tepat tersebut, maka perlu kita kembali kepada konsep awal prisma, yakni bangun ruang
dengan bidang alas dan bidang atas yang kongruen (sama) dan sejajar. Jika konsep tersebut sudah
kita pegang, maka prisma berbentuk apapun kita tidak akan salah dalam menentukan alasnya.
3. Kenalkan bagaimana cara perhitungan melalui pengamatan, bukan rumus instant.
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa untuk menentukan volume dan luas permukaan dari prisma
dengan menggunakan rumus yang sudah terdapat pada buku teks, kemudian mensubtitusikannya
dengan bilangan-bilangan yang sudah terdapat pada soal, sehingga kita langsung menemukan
penyelesaian dari soal. Hal tersebut sah sah saja, namun ada kelemahan dari sistem tersebut, siswa
kurang berkembang terhadap soal-soal lain yang menuntut bagaimana berpikir logis dan
berlogika. Selain itu, kreativitas siswa dalam menyelesaikan permasalahan mengenai prisma
kurang, karena semuanya seragam. Karena itu, tidak ada salahnya bagi kita, dalam melakukan
perhitungan prisma, kita berpikir bagaimana cara kita menyelesaikan masalah melalui pemahaman
dan pengamatan yang kemudian, dari pemahaman tersebut kita kembangkan menjadi rumus.
Contoh:
Ketika kita menentukan luas permukaan prisma tegak segitiga, dengan mudah kita dapat
menyelesaikannya dengan rumus
Lpermukaan= 2L alas+K alas x T
Namun mereka sebatas dapat menghitung, namun tidak memahami betul betul mengenai luas
permukaan. Beda dengan ketika kita mengajarkan bagaimana menentukan luas permukaan dengan
menentukan luas alas terlebih dahulu, kemudian bagian atasnya, dan terakhir luas bidang bidang
tegak. Memang susah dan ribet, namun hal tersebut membuat mereka paham mengenai luas
permukaan dan bagaimana cara menentukannya. Jika mereka sudah paham, kita dapat
mengembangkan pemikiran kita dengan menyelidiki bahwa pada bidang tegak prisma selalu
memiliki tinggi yang sama, meski ukuran alasnya berbeda beda. yang kemudian kita giring kearah
rumus:
Lpermukaan= 2L alas+K alas x T
No comments:
Post a Comment